KOLOM PSIKOLOGI

Kolom berbagi fakta, isu, maupun tren seputar dunia Psikologi.

[Kolom Umum] Bipolar Disorder

BD4

Pengantar

Setiap orang mengekspresikan mood atau kondisi depresi mereka dengan cara yang berbeda-beda, sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing. Sebagai contoh, seorang bayi kemungkinan akan menunjukkan kesedihan dengan menampilkan perilaku yang pasif dan tidak responsif. Sementara ada anak usia preschool yang terlihat menarik diri dan selalu merasa segan. Lalu, ada pula anak usia sekolah yang menampilkan kesedihannya dengan perilaku yang argumentatif dan suka melawan. Kemudian, pada remaja, mereka dapat menampilkan perasaan bersalah dan tidak berdaya. Pada intinya, tidak ada pola yang tepat untuk semua anak.

Bipolar Disorder (BD)

BD merupakan bagian dari gangguan mood, biasanya dikenal dengan istilah manic depression. BD merupakan sebuah bentuk psikopatologi yang berat, di mana ada serangkaian periode depresi yang disertai dengan episode mania, meliputi perubahan mood yang sangat signifikan, perilaku over-aktif, mudah tersinggung dan sangat sensitif, serta peningkatan perilaku beresiko.

BD dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

Tipe I

Tipe I mencakup kehadiran episode mania, dengan atau tanpa periode depresi. Tipe I sebelumnya dikenal sebagai Manic-Depressive Disorder, mencakup satu episode mania atau satu episode campuran.

Tipe II

Tipe II mencakup depresi yang disertai dengan periode hypomania, gejala ringan dari bentuk euphoria atau over-aktif. Tipe II  termasuk bentuk ringan dari Bipolar I Disorder. Untuk dapat didiagnosis, seseorang harus telah mengalami setidaknya satu episode depresi mayor dan setidaknya satu episode hypomania.

Tipe III

Tipe III dikenal dengan istilah cyclothymania, yang dikarakteristikkan dengan kemunculan perubahan kecil – namun cepat – pada mood. Cyclothymania adalah gangguan kronis kedua (selain gangguan dysthymic) dan telah muncul setidaknya dua tahun untuk dapat dikategorikan sebagai gangguan ini. Seseorang dengan  gangguan cyclothymania memiliki gejala sering mengalami depresi ringan dan dialami secara bergantian dengan gejala mania yang sifatnya ringan. 

Image

Sumber Gambar: Personal Edu

Kriteria Diagnosa Bipolar I Disorder

Gangguan Mood Bipolar I, Episode Mania Tunggal

  1. Hanya mengalami satu kali episode mania dan tidak ada riwayat episode depresi mayor sebelumnya.
  2. Tidak bertumpang tindih dengan schizophrenia, schizophreni-form, schizo-affective, gangguan waham, atau dengan gangguan psikotis yang tidak dapat diklasifikasikan.
  3. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat tertentu atau kondisi medis umumnya.
  4. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinis cukup signifikan atau menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

 

Gangguan Mood Bipolar I, Episode Mania Saat Ini

  1. Saat ini berada dalam episode mania.
  2. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manika, depresi, atau campuran.
  3. Episode mood pada kriteria 1 dan 2 bukan schizo-affective dan tidak bertumpang tindih dengan schizophreniaschizophreni-formgangguan waham, atau dengan gangguan psikotis yang tidak dapat diklasifikasikan.
  4. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat tertentu atau kondisi medis umum.
  5. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinis cukup signifikan atau menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

 

Gangguan Mood Bipolar I, Episode Campuran Saat Ini

  1. Saat ini berada dalam episode campuran.
  2. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode mania, depresi, atau campuran.
  3. Episode mood pada kriteria 1 dan 2 tidak dapat dikategorikan schizo-affective dan tidak bertumpang tindih dengan schizophreniaschizophreni-form, gangguan waham, atau dengan gangguan psikotis yang tidak dapat diklasifikasikan.
  4. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat tertentu atau kondisi medis umum.
  5. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinis cukup signifikan atau menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

Gangguan Mood Bipolar I, Episode Hipomania Saat Ini

  1. Saat ini berada dalam episode hipomania.
  2. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode mania atau campuran
  3. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinis cukup signifikan atau menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
  4. Episode mood pada kriteria 1 dan 2 tidak dapat dikategorikan sebagai schizo-affective dan tidak bertumpang tindih dengan schizophrenia, schizophreni-form, gangguan waham, atau dengan gangguan psikotis yang tidak dapat diklasifikasikan.

 

Gangguan Mood Bipolar I, Episode Depresi Saat Ini

  1. Saat ini berada dalam episode depresi mayor.
  2. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode mania atau campuran.
  3. Episode mood pada kriteria 1 dan 2 tidak dapat dikategorikan sebagai schizo-affective dan tidak bertumpang tindih dengan schizophrenia, schizophreni-form, gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
  4. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat tertentu atau kondisi medis umum.
  5. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinis cukup signifikan atau menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

 

Gangguan Mood Bipolar I, Episode Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan Saat Ini

  1. Kriteria saat ini, kecuali durasi, memenuhi kriteria mania, hipomania, campuran, atau episode depresi.
  2. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode mania atau campuran.
  3. Episode mood pada kriteria 1 dan 2 tidak dapat dikategorikan sebagai schizo-affective dan tidak bertumpang tindih dengan schizophrenia, schizophreni-form, gangguan waham, atau dengan gangguan psikotis yang tidak dapat diklasifikasikan pada diagnosa lainnya.
  4. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinis cukup signifikan atau menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

 

Kriteria Diagnosa Bipolar II Disorder

Satu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling sedikit satu episode hipomania.

 

Cyclothymania

  1. Paling sedikit telah dialami selama dua tahun, terdapat beberapa periode dengan gejala-gejala hipomania dan beberapa periode dengan gejala-gejala depresi yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan depresi mayor (untuk anak-anak dan remaja durasinya telah dialami selama paling sedikit satu tahun).
  2. Selama periode dua tahun di atas, penderita tidak pernah bebas dari gejala-gejala pada kriteria 1 selama lebih dari dua bulan pada satu periode waktu.
  3. Tidak ada episode depresi mayor, episode mania, episode campuran, selama periode dua tahun gangguan tersebut muncul.Catatan:Setelah dua tahun awal, cyclothymania dapat bertumpang tindih dengan mania atau episode campuran (Bipolar I dan cyclothymania dapat ditegakkan) atau episode depresi mayor (diagnosis Bipolar II dan gangguan cyclothymania dapat ditegakkan).
  4. Gejala-gejala pada kriteria A bukan skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
  5. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau kondisi medis umum.
  6. Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

 

BD3

Sumber Gambar: International Mental Health Research Organization

***

Diagnosis BD Menurut Kriteria Diagnostik ICD-10

Hipomania

Paling sedikit, selama empat hari, secara persisten terjadi peningkatan mood atau mudah tersinggung yang derajatnya ringan dan disertai dengan kemunculan setidaknya tiga dari gejala-gejala berikut:

  1. Energi dan aktivitas meningkat.
  2. Kehidupan sosial meningkat.
  3. Bicara semakin banyak
  4. Lebih ramah.
  5. Perilaku ceroboh dan gairah seksual meningkat.
  6. Kebutuhan tidur berkurang
  7. Sulit berkonsentrasi dan mudah terganggu.

Gejala-gejala di atas tidak menyebabkan gangguan berat pada kehidupan pekerjaan dan juga tidak mengakibatkanpenolakan sosial. Gangguan mood dan perilaku tidak disertai oleh adanya halusinasi atau waham.

 

Mania Tanpa Simptom Psikotis

Paling sedikit, selama satu minggu (bisa kurang bila mendapat perawatan) secara persisten, terjadi peningkatan mood (elasi, ekspansif) atau mudah tersinggung – yang tidak bergantung kepada suasana lingkungan sekitar, disertai dengan kemunculan setidaknya tiga dari gejala berikut:

  1. Aktivitas fisik dan/atau kegelisahan fisik meningkat
  2. Semakin mendesak untuk selalu berbicara
  3. Ide atau gagasan pikiran berlompatan dan/atau berlomba-lomba untuk muncul.
  4. Larangan sosial menghilang.
  5. Kebutuhan tidur berkurang.
  6. Mudah terganggu
  7. Perencanaan selalu berubah-ubah.
  8. Harga diri semakin melambung naik.
  9. Ide-ide mencuat semakin besar.
  10. Perilaku ceroboh dan gairah seksual meningkat.

 

Mania Dengan Simptom Psikotis

Sama dengan simptom-simptom di atas dan ditambah dengan adanya waham (biasanya waham kebesaran) atau halusinasi (biasanya suara-suara yang berbicara langsung kepada yang bersangkutan), atau adanya kegelisahan, aktivitas motorik yang berlebihan, dan lompatan ide yang sangat berlebihan sehingga yang bersangkutan tidak mungkin melakukan komunikasi seperti biasanya.

 

Gangguan Afektif Bipolar

Episode mania atau multiple hypomania atau depresi dengan mania/hypomania, episode saat ini seperti yang didefinisikan di atas.

 

Gangguan Afektif Bipolar, Saat Ini Episode Campuran

Sebelumnya mengalami, paling sedikit, satu episode campuran, depresi, mania, atau hypomania dan saat ini, menunjukkan campuran atau pergantian yang cepat antara simptom mania dengan depresi.

 

Episode Depresi

Paling sedikit, selama dua minggu, mengalami penurunan mood, pengurangan energi dan aktivitas, berkurangnya kemampuan merasa senang, penurunan konsentrasi dan minat. Merasa lelah, berkurangnya nafsu makan, dan gangguan tidur. Berkurangnya rasa percaya diri, adanya perasaan tidak berguna atau bersalah. Mood tidak berespon terhadap lingkungan, dan disertai dengan simptom somatik seperti hilangnya minat dan rasa senang, terbangun dini hari, depresi memburuk di pagi hari, retardasi atau agitasi psikomotor, berkurangnya nafsu makan dan libido.

Episode depresi dispesifikasikan sebagai derajat ringan (paling sedikit empat gejala), sedang (paling sedikit enam gejala dan kesulitan secara terus-menerus dalam beraktivitas rutin sehari-hari), atau berat (paling sedikit delapan gejala dan gejala-gejala tersebut sangat nyata dan menimbulkan penderitaan).

BD5

Sumber gambar: US Pharmacist

Salam,

Kolom Psikologi Indonesia

Comments are closed.